RSS

Kisah Nabi Yusuf AS

SIAPA SIH, NABI YUSUF ITU?

Dahulu kala di negeri Kan’an, dekat Nablus, 30 mil sebelah utara Jerussalem,hiduplah seorang tua yang saleh.Ya’qub nama lelaki tersebut. Dia dan keluarganya tinggal dalam tenda-tenda yang terbuat dari sulaman bulu domba. Mereka menggembalakan domba-dombanya di tanah-tanah lapang di sekitar bebukitan danlembah. Tanah Kan’an sungguh subur, berhias rerumputan dan pepohonan. Oleh karenanya, Ya’kub dan keluarganya bisa menetap untuk waktu yang lama di salah satu tempat yang ada di negeri tersebut tanpa perlu cepat-cepat pindah mencari tempat penggembalaan yang baru sebagaimana yang kerap dilakukan suku-suku, dan elompokkelompok penggembala lainnya.

Nabi Ya’qub AS dan anggota keluarganya, biasanya selepas menggembalakan dombadombnya, mereka mengisi waktu dengan memeras susu domba-domba gembalaannya, serta menyiapkan keperluan dan kebutuhan rumah tangga. Segala sesuatu yang mereka

kerjakan adalah demi menyokong hidup keluarga yang besar. Bahkan, tidak jarang mereka berjalan menyisir bebukitan untuk berburu dan pulang dengan membawa hasil dari perburuan mereka, yaitu daging dan kulit binatang. Sementara Ya’qub dan anak-anaknya berburu, kaum perempuan yang ditinggal di tenda mengerjakan sulaman mereka dan apapun kain yang mereka hasilkan selanjutnya akan mereka bawa ke tempat pertemuan para kafilah untuk dijual.

Ya’qub AS merupakan cucu dari Nabi Ibrahim AS. Dia sendiri adalah seorang nabi, dan juga kepala suku. Dia mempunyai 12 anak laki-laki. Yusuf AS adalah anak ke-11 nabi Ya’qub dan anak pertama dari istrinya, Rahil, yang sampai beberapa waktu belum dikarunia seorang anak. Rahil mempunyai seorang anak laki-laki lagi, Bunyamin, adik Yusuf. Sepuluh saudara Yusuf yang lain adalah merupakan anak Ya’qub dari lain istri.

Sebagaimana lazimnya anak laki-laki seumurnya, Yusuf juga suka bermain. Biasanya, dia bermain dengan adiknya, Bunyamin. Mereka berlarian kesana-kemari dan terkadang hingga mencapai tengah gurun pasir. Yusuf dianugerahi kecerdasan akal dan kelembutan hati. Bapaknya, sangat menyayanginya. Dia selalu menempatkan Yusuf dalam jangkauan dan timangannya, dan kerapkali Ya’qub mengajaknya bercanda dan berbicara walaupun Yusuf saat itu masih sangat kecil. Dari pertama kali, Ya’qub AS telah sangat terkesan oleh kebaikan hati dan kelembutan jiwanya, padanya pula Ya’qub menaruh segala impian masa depannya.

Hampir seluruh isi dari surat ke-12 dalam al-Qur’an menceritakan tentang kisah Yusuf AS. Ini kisah yang mampu menunjukkan pada kita tentang kekuatan cinta, kasih, dan kemampuan seorang anak manusia, ernama Yusuf, dengan pertolongan Allah, menemukan jalan kebenaran dalam segala rumitnya hidup yang hampir saja menjerumuskannya dalam kehinaan.

Allah menceritakan kisah ini pada Nabi Muhammad SAW pada saat musuh-musuhnya sedang berada pada puncak kekejamannya untuk merencanakan pembunuhan atas diri Nabi. Itu terjadi pada saat hari terakhir Nabi tinggal di Mekkah setelah wafatnya istri beliau, Khadijah. Tahun yang kemudian dikenal dalam sejarah Islam sebagai Tahun Duka. Muhammad menarik diri dari pergaulan, terbawa dalam kedukaan yang dalam sementara para sahabat dan pengikutnya sangat menantikan kehadirannya kembali. Pada saat yang sulit ini, para penentangnya menantang Nabi untuk membuktikan bahwa beliau adalah benar-benar seorang utusan Allah dengan diharuskan menjawab pertanyaan tentang salah satu dari Nabi Bani Israil  Yusuf AS – yang kisahnya telah dikenal di kalangan bangsa Arab. Musuh-musuh Nabi Muhammad, pada

saat itu, mengharapakan bahwa nabi akan terlebih dahulu menanyakan rahasia Yusuf tersebut pada orang-orang Yahudi, dengan demikian akan terlihat bahwa Muhammad adalah seorang nabi palsu. Dan pada akhirnya, orang-orang kafir Mekkah tersebut bisa dengan sepuas hati melecehkan dan menghinakannya.

Kisah Nabi Yusuf yang disampaikan pada Nabi pada saat kritis tersebut mengandung pelajaran dan menjadi sumber inspirasi bagi Muhammad dan para pengikutnya. Sebagai firmanNya dalam al-Qur’an: “Sesungguhnya pada kisah Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (jawaban) bagi mereka yang bertanya.” Kisah Yusuf dan saudara-saudaranya mempunyai kesamaan dengan Nabi Muhammad dan kemenangannya yang gemilang. Apa yang dilakukan para penentang Nabi di Mekkah adalah sebagaimana yang dilakukan saudara-saudara Yusuf padanya. Dan sebagaimana Yusuf AS, Muhammad SAW pelan tetapi pasti semakin mendapat kedudukan dan tempat yang lebih tinggi dalam status sosial orang-orang Mekkah, sesuatu yang bahkan tidak pernah dibayangakan para penentangnya sebelum itu. Nabi Muhammad SAW pada akhirnya berhasil menyebarkan risalah Islam.

Kisah itu bermula dari masih kecil Yusuf saat keluarganya biasa tinggal dalam tendatenda di gurun, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ketika dia menjelang dewasa berusia 10 tahun, kakak-kakaknya memasukannya dalam sebuah sumur gelap yang telah mengering airnya. Kisah ini menggambarkan betapa dalam sebuah kejadian yang tidak menyenangkan terkadang mengandung berkah tersembunyi. Dalam kasus Yusuf, dia telah diangkat dari sumur oleh kafilah dagang, di bawa ke Mesir dijual sebagai budak tetapi pada akhirnya Yusuf justru menjadi menteri kepercayaan raja Mesir ketika beliau berusia 30 tahun. Disana juga dia ditunjuk Allah menjadi seorang Nabi.

Beberapa kejadian yang terdapat dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya ini mengandung sejumlah pelajaran penting tentang nilai-nilai moral dan etika. Salah satunya adalah semangat hidup yang ditunjukkan Yusuf saat dia imasukkan oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur. Lainnya adalah kesabaran dan kesalehannya

ketika dia diperlakukan tidak adil oleh perempuan anggota keluarga kerajaan sehingga beliau dimasukkan ke dalam penjara. Di saat berada dipenjara beliau menyampaikan wahyu Allah dan mengajak para tahanan untuk taat pada Allah SWT.

Banyak kejadian penting dan menarik, diantaranya adalah: ketepatan Yusuf dalam menafsirkan mimpi termasuk mimpi raja sehingga beliau dibebaskan dari penjara dan diangkat menjadi mentri, kebajikan, ketekunan dan kerja kerasnya dalam mengatasi kelaparan di Mesir,

kebaikan hatinya ketika memperlakukan saudaranya yang telah berbuat jahat padanya ketika mereka datang ke Mesir minta pertolongan, kehalusan budi pekertinya dalam memaafkan saudara-saudaranya serta sikap yang dia tunjukkan demi menyambut dan menghormati kedua orang tuanya ketika mereka datang ke Mesir. Inilah sebagian dari episode-episode dalam kisah yang sangat menawan ini kisah Nabi Yusuf yang mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil adalah menggambarkan semangat hidup Nabi Yusuf dan perilaku salehnya serta pelajaran yang banyak terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.

 

 

Leave a comment